Cerita

Bercerita, mendengarkan cerita, membaca ceria dan akhirnya mengartikan cerita, Ini adalaha aktivitas yang beberapa hari ni aku lakukan. Dengan akhir sebuah malam saat bintang gemintang mengajakku untuk tidak secepatnya memejam Mamah akhirnya membuka cerita, cerita tentang apasaja, tentang masa mudanya bersama Bapak, tentang pekerjaan-pekerjaan kecil yang dulu beliau tekuni, bahkan tentang garis keturunan yang tak henti dibahas berulang kali. Aku tanpa celah memotos guratan kisah itu. Mamamh baru menyudahinya saat lamat-lamat mataku telah berat. Menyelimutiku dengan selimut merah jambu pemberiannya satu tahun lalu dan sekali dua aku mendengar tepukan tangannya yang mengawasiku dari gigitan sang serangga malam. 
Satu persatu kisah keluarga diuraikan dibwah langit ini, dan yaa aku baru menyadari bahwa garis panjang sebuah keturunan nyatanya juga hanya putaran yang terus berulang. Ada satu dua yang pergi ada jabang bayi yang akan siap mengisi begitu seterusnya. Dan mungkin aku juga begitu pengganti seseorang yang katanya telah lalu. Ironis, namun begitulah hidup. Menggeledah kerikil-kerikil di masa lalu itu memnag tidak ada yang melarang tetapi menyesal jangan. Hidup terlalu singkat untuk kita berbuat demikian.