Jodoh

Bismillahirrahmanirrahiim..

J

odoh dan perjodohan yang dilakukan oleh dua belah pihak orang tua..

Masih ingat?

Aku masih melipatnya rapi, tetapi makin kesini saya menyadari itu tidak adil

Tidak bagimu juga tidak bagiku

Kamu berhak memilih begitupun aku..

Jika demikian aku memilih yang kedua, aku memilih apa yang aku rasa baik bagiku, semoga kamupun begitu..

Karena menungguku, menunggu sifat kekanank-kanakanku tumbuh dewasa itu juga butuh waktu, sedangkan kamu sudah cukup dewasa.

Aku sadari itu..

Kalau yang lalu biarlah itu berlalu, toh selama ±20 tahun ini kita tidak berkabar kan? Kalaupun iyaa mungkin hanya satu dua doa

Saya akui itu..

Kalau suatu saat nanti kita bertemu dan aku mengenalkan siapa pilihanku dan kamu juga demikian

Kenapa tidak?

Toh perjodohan itu bukan janji diatas materai kan?

Kalau Allah berkehendak ini terbaca olehmu, s’moga kamu mengingatnya.. Aamiin

Rabbanaa hablana min azwaajinaa wa dzuriyatinaa qurrota a’yun

(Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami pasangan keturunan dari kalangan kami sebagai pemenang)

Aku tak tahu

Aku tak tahu cara-cara nakal
Aku tak mengerti besitan tengil
Aku tak sepaham dengan otak-otak yang katanya kerdil
Tapi mungkin luas berwawasan

Aku tak sepengertian dengan mereka..

Bocah-bocah yang hanya tahu membeli sebungkus ciki dan tanpa meng-iya-kan jalan pintas pada pikirannya ia balik mencurangi..

Yaa

Aku bisanya hanya mengotak-atik jumlah dan menerima receh

Bukan sibuk menerka-nerka jalan pikiran

Picik

Aku berlindung dari apa-apa yang menjerumuskan..


Laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzolimin

("Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.") [QS. Al‐Anbiya': 87].

Masalah

Assalamu'alaikum..
Hanya serpihan..


Dear,

Kesalahan, memang bak sebuah roket yang ngkilat tanpa arah ia menghujam siapa dan apa yang ada iddepan, diatas, dikiri dan kanan. Terserah arahnya kemana Tanpa arah yang pasti.
Kadang bahkan saat seseorang dirundnung kemalangan tersebut ada saja penyebabya dan ujungnya tidak ada asap kalu tidak ada api. Menyesal. Semuanya menyalahkan.

Tanpa orang tahu penyebabnya pun mengacungkan pedangnya ke arah penyandang masalah.

Tetapi, bagiseorang hamba yang berkeyakinan penuh pada Sang Pencipta tak ada yang tak mungkin ia selalu meyertakan langkahnya Allah SWT di setiap langkahnya. Apapun itu.

Guru saya pun pernah mengatakan pada saya bahwa tidak ada seorang hamba yang akan ditinggikan derajatnya oleh AllaH swt melainkan dengan cobaan, ujian, rintangan. Disanalah letak cinta yang sebenarnya dari Sang Ilahi.

Namun ada juga yang itu merupakan buah dari kesalahan-kesalahan yang telah lalu, mungkin kedzoliman kita kepada sesama, kepda orang lain. Naudzubillah..

Tetapi disini sepertinya kita yang harus lebih dewasa tuk menyikapi sebuah masalah.

Positif Thinking
Adalah solusi yang bijak.

Rabbi shohri sodri wa ya sirli amri wahlul u' datamminisani safqohuqauli..

Anak

 

Terhenyak aku oleh setiap sifat-sifat anak cucu adam, berbagai ras berbeda pula arah mimpi dan kodratnya. Mungkin seorang anak ada yang hanya ingin permen merah jambu milik temannya suatu hari nanti, ada juga seorang anak yang rela diam-diam melukai nilai kepercayaan hanya untuk memiliki satu dua teman karena sifatnya yang pendiam. Saya tidak menyalahkan seorang anak dengan sifatnya karena memang itu adalah kodrat dari Ilahi. Namun yang saya sayangkan mungkin cara saya, cara kami, cara lingkungannya yang pelan tetapi pasti mendidiknya dengan bicara, penglihatan maupun pencernaan yang belum sanggup ia terima. Seorang anak kecil itu tidak salah jika memang melakukan hal buruk dari peniruannya terhadap orang dewasa karena dalam mencerna ia akan selalu melihat sampul merah jambu tanpa mau mengais lembar demi lembar materi didalam buku. Seorang guru pernah mengucapkan pada murid-muridnya “janganlah engkau mengatakan hal buruk walau hanya sekecil guyonanan itu akan membekas pada batinnya.” Si murid mencernanya hingga ia dewasa karena dalam pembelajaran yang tidak tertera pada buku pelajaran tersebut umurnya masih belasan, mungkin belum cukup jika ia bisa dibilang seseorang yang akan mendengarkannya namun nyatanya kata-kata sederhana itu membekas, dan membentuk pribadi kecilnya. Selama ini bahkan dengan kata-kata itu ia tidak pernah memposisikan dirinya seorang anak dan ucapan-ucapan gurunya tersebut adalah piwulang untuk orang tuanya. Namun sebaliknya, ia masih sama sebagai anak namun ia selalu percaya kata-kata positif akan mengubah jati diri seorang anak tersebut. Ah, pengertiannya cukup rumit namun dia mengerti tanpa harus mendefinisi.

“Pujilah anak itu pintar walaupun apa yang dikerjakannya tidak seberapa bagi kita. Puji dia dengan kata-kata yang baik, puji dia maka pujian itu kelak yang akan membekas dilubuk hatinya terdalam.

”

Saya kagum dengan kata-kata berikutnya, pelan-pelan saya terapkan pada adik-adik sepupu saya, walaupun kesannya sangat sederhana namun nyatanya benar.

Bahkan waktu si kecil menciptakan mainannya sendiri dengan bateri dan hari berikutnya si kecil bersemangat sekali membuat mainannya kembali tetapi dengan model yang berbeda katanya lebih canggih. Si kecil girang bukan kepalang saat menunjukkannya padaku.

♀: Lagi ngapai dek?

♂: Lagi buat mainan mbak, bagus nggak?

♀: Bagus, kamu pinter buatnya, mbak aja nggak bisa.